Minggu, 09 Januari 2011
hasil produk
Pesawat Pensil
Price per Unit (piece): Rp1.700
Souvenir Cepuk Glasir Dop dengan design yg cantik dan warna - warna natural ini terlihat elegan dan berkelas . Harga yg relatif murah dan fungsional sbg tempat perhiasan membuat Souvenir bernuansa etnik dan berbahan dasar gerabah yg sangat khas ini akan menjadikan acara istimewa anda semakin berkesan .
Souvenir Cepuk Glasir Dop dari Alia Souvenir ini sesuai utk pesta Pernikahan / wedding , Siraman , Hari Raya , Promosi Perusahaan , dll
asbak rokok yg terbuat dr gerabah, berbentuk menyerupai guci
- PEMBUATAN GERABAH. Seorang pekerja membuat gerabah berupa gentong kecil di desa Bentangan, Klaten, Jateng, Sabtu (3/10). Kerajinan gerabah yang menggunakan bahan baku tanah sawah dan masih diproses secara tradisional, dalam seharinya mampu menghasilkan 100 sampai 150 buah gerabah. Foto ANTARA/HAsan Sakri Ghozali/Koz/ama/09.
pembuatan gerabah
Pembuatan
1. Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
2. Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
3. Proses pembentukan. Setalah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
4. Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
5. Pembakaran. Setalah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
6. Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.
1. Pengambilan tanah liat. Tanah liat diambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
2. Persiapan tanah liat. Tanah liat yang telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
3. Proses pembentukan. Setalah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
4. Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
5. Pembakaran. Setalah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
6. Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi.
BERBAGAI MACAM KERAJINAN GERABAH BAYAT .
Bayat ,Klaten identik dengan gerabah ..... jaman simbah---simbah kalau mendengar bayat pasti menyahut alat alat yang terbuat dari gerabah misal , wajan , genthong , kuwali, celengan , padasan , kendhil , dandang dll.
Memang sebelum jaman berubah sebagian masyarakat dahulu, perabot rumah tangga terbuat dari tanah liat alias gerabah. sekrang jamann sudah berubah sanggat maju perabot rumah tangga sudah sangat modern sampai- sampai alat rumah tangga yang dari tanah liat alias gerabah terlupakan. Namun masih ada yang mempertahankan keberadaannya misal soto kuwali yang terkenal dimana - mana, inipun tidak terlepas dari produk atau buatan bayat yang terkenal awet dan kuat . Karena jaman sudah berubah para perajinpun tak mau ketinggalan mengembangkan kreatifitasnya agar selalu eksis diiera globalisasi ini dengan menciptakan corak, warna , dan gaya berbeda sehingga tampil lebih modern , sudah ada yang ekspor sejajar dengan produk kasongan yogjakarta. Apabila anda pergi kebayat tanpa membawa hasil kerajinan gerabah bayat rasanya kurang genap , apalagi lumpang kecil atau layah dan uleg- uleg nya selamat berbelanja
Langganan:
Postingan (Atom)